Solusi Senator Riri Antisipasi Ancaman Krisis Air Bersih di Bengkulu

Selasa, 22 Maret 2022, Maret 22, 2022 WIB Last Updated 2024-01-08T16:38:47Z

 


Bengkulu, DinamikaPublik.com - Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan beberapa waktu yang lalu mengekspose indeks kualitas lingkungan hidup Tahun 2021. Dari ekspose tersebut terungkap dari lima provinsi yang mengalami penurunan Indeks Kualitas Air (INA), Provinsi Bengkulu berada di urutan pertama.

Di tengah peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day tahun 2022, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengajak semua pihak untuk sama-sama memperbaiki kualitas air di Bengkulu untuk mencegah ancaman krisis air di masa depan.

"Kalau tidak diperbaiki dengan sungguh-sungguh, atau diperbaiki tapi ala kadarnya saja, risiko krisis air ke depan bisa menyebabkan bencana yang lebih besar dan akhirnya mempengaruhi berbagai sektor kehidupan. Populasi semakin padat, berbagai kemungkinan buruk akan meluas di masa depan kalau tidak diperbaiki dari sekarang," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Selasa (22/3/2022).

Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Pemuda Nasional Indonesia (DPP KNPI) ini menekankan, tanggungjawab untuk mencegah krisis air di masa depan bukan hanya terletak di pundak pemerintah daerah saja, tapi juga masyarakat itu sendiri, para pelaku usaha, semua komponen, tanpa terkecuali.

"Jaga sumber-sumber air dengan baik, jangan tebang hutan sembarang, jangan buang sampah seenaknya, jangan buang limbah industri ke daerah aliran sungai, semua harus kompak satu suara, tanpa kerjasama semua pihak, usaha untuk memperbaiki kualitas air di Bengkulu akan sia-sia," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menuturkan, seluruh manusia sebenarnya menyadari tidak mungkin ada kehidupan tanpa air, namun anehnya, banyak yang merasa tidak berdosa sama sekali ketika membuat kerusakan atas sumber-sumber dan aliran air seperti sungai.

"Makanya saya tidak mau anggap remeh masalah ini. Kepedulian terhadap masalah air ini harus terus dikembangkan dalam setiap peluang dan kesempatan. Bahkan saya percaya, air justru salah satu kunci untuk mengentaskan kemiskinan dan melestarikan lingkungan," tandas Hj Riri Damayanti John Latief.

Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini mengapresiasi berbagai upaya komunitas dan pemerintah daerah dalam mengatasi sulitnya masyarakat untuk mendapatkan sumber air bersih sebagaimana yang dilakukan terhadap Desa Pahlawan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong.

"Semoga bisa diperluas ke desa-desa lain yang mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih atau kepada warga kota yang airnya sudah tercemar dengan berbagai limbah. Jangan ada bayi-bayi yang mati atau terlahir dalam keadaan yang tidak baik karena kualitas air yang dikonsumsi orangtuanya jelek," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.

Data terhimpun, buruknya Indeks Kualitas Air di Provinsi Bengkulu disebut sebagai akibat pencemaran sungai yang masih terjadi. Bengkulu berapa di posisi puncak mengungguli posisi Provinsi Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten dan Jawa Barat.

Editor: Redaksi.

Komentar

Tampilkan

  • Solusi Senator Riri Antisipasi Ancaman Krisis Air Bersih di Bengkulu
  • 0

Terkini

Topik Populer